5 Perkembangan Teknologi di Bidang Pertanian

Perkembangan pertanian bidang pertanian di Indonesia semakin hari mengalami peningkatan. Terlebih dari hasil panen yang mulai melimpah berkat keberhasilan sistem pertaniannya. Tetapi belum semua petani mendapatkan kemudahan dalam pengolahan lahan pertanian yang lebih cepat dan modern. Beberapa daerah yang ada di Indonesia masih menerapkan cara manual dengan memanfaatkan sapi sebagai alat “ garuh “ untuk membajak tanah atau areal pertanian, padahal sistem pengolahan tanah seperti ini sudah tidak efisien lagi terlebih menggunakan bantuan hewan. Pada artikel ini kami akan memberikan informasi kepada anda semua khususnya para petani yang ingin mengetahui beberapa hal tentang perkembangan teknologi pertanian yang mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia yang merupakan negara agrokultur.

5 Perkembangan Teknologi dunia Pertanian

  • Teknologi Transplanter

Salah satu teknologi terbaru yang sudah ada di Indonesia tetapi belum banyak dikenal oleh masyarakat yang profesinya sebagai petani padi adalah teknologi Transplanter. Teknologi ini di rekomendasikan oleh LITBANG ( Penelitian dan Pengembagan ) dari kementerian Pertanian untuk memudahkan para petani dalam memberikan jarak tanam yang tepat agar pertumbuhan dan hasil panen sesuai dengan yang diharapan. Jarak tanam yang tidak tepat bisa berpengaruh terhadap kompetisi setiap padi dalam hal mencari sumber nutrisi. Konsep teknologi ini menganut sistem jajar legowo yang ada di Jawa Timur, dalam proses penanaman padi. Teknologi ini dipercaya mampu meningkatkan produksi butir padi mencapai 30% dari pengaturan jarak antar tanaman. Harga mesin transplanter ini mencapai 75 juta yag memang tergolong mahal, Pemerintah menjanjikan akan menjual teknologi ini dengan harga yang lebih murah sehingga bisa dipakai oleh semua petani di Indonesia.

  • Teknologi Indo Combine Harvester

Belum banyak yang mengenal teknologi satu ini, teknologi ini sepenuhnya memiliki fungsi untuk mempermudah pemotongan padi yang siap untuk panen sehingga tidak perlu menggunakan tenaga manusia secara manual. Proses kerja dari teknologi ini cukup lengkap mulai dari pemotongan, pengangkutan, perontokan butir padi, pembersihan, sortasi pada dan pengantongan. Sangat efisien untuk para petani yang ingin bekerja lebih cepat. Penggunaan teknologi bisa dipakai untuk 1 hektar sawah dan memakan waktu sekitar 5 jam.

  • Mesin pemilah bibit unggul

Teknologi lain yang banyak dipakai oleh petani modern untuk memudahkan mereka dalam bercocok tanam adalah mesin pemilah bibit unggul. Maksud dari mesin ini adalah mampu memilih jenis bibit yang pada dasarnya kualitas unggul sehingga pada saat ditanam nanti mampu memberikan produksi yang melimpah. Contoh saja adalah tanaman jagung, proses pemilihan bibitnya bisa memakai mesin ini untuk memisahkan mana bibit yang yang unggul dan mana bukan bibit unggul. Sehingga hasil panen kedepannya rata dan bagus semua.

  • Teknologi Pengering Kedelai

Bagi para petani kedelai, cahaya matahari begitu penting untuk mengeringkan kedelai dari hasil panen yang jumlahnya cukup banyak, jika pengeringan terlambat bisa membuat hasil panen menurun. Proses pengeringan kedelai yang biasanya memakan waktu hampir 8 hari, jika memakai alat ini hanya membutuhkan satu hari saja karena mesin ini mampu meningkatkan daya tumbuh benih kedelai hingga 90%.

  • Alat Instalasi pengolah limbah

Terakhir, teknologi modern yang banyak dipakai oleh para petani adalah proses pengolahan limbah ternak yang selama ini dimanfaatkan sebagai pupuk atau dijual kepada petani. Alat ini mampu memudahkan anda untuk mengolah limbah menjadi pupuk organik dalam waktu yang cepat, sehingga tidak butuh proses fermentasi dalam waktu yang lama lagi.

Sekian informasi dari kami mengenai 5 perkembangan teknologi pertanian di Indonesia 2020. Terimakasih.

Baca juga :
5 Perkembangan Teknologi di Bidang Kesehatan
5 Teknologi Google Terbaru di Tahun 2020

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *